Web Archive

Jangan yah...!!

Tampilkan postingan dengan label Keuangan dan Investasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Keuangan dan Investasi. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 11 September 2010

Ingin Kaya, Hati-Hati 5 Hal Ini!


Widi Agustian - Okezone
ilustrasi. foto: corbis

Bagaimana sebenarnya agar kita bisa jadi kaya? Uang selalu menjadi persolan yang umum. Terkadang, dana yang dibutuhkan setiap bulannya kadang lebih besar dari penghasilan. Jadi, bagaimana kita bisa kaya kalau uang kita cuma sedikit?

Pastinya dengan berjalannya waktu, kesabaran yang tak pernah putus dan pengorbanan. Tapi pengorbanan? Semua orang mengetahui melakukan apapun dalam hidup ini memerlukan pengorbanan. Ketakutan dan keraguan kehilangan membuat pekerjaan kita tersendat-sendat.

Tidak ada orang yang langsung kaya saat bibir mengucapkan kata kaya. Kecuali kalau kita keturunan dari miliuner. Sejak muda, terapkanlah disiplin diri, dan peganglah mimpi, supaya kita memiliki tujuan di hidup ini. Bagaimana jalan yang harus dilalui? Bisa dengan menabung, investasi, atau mulai berdagangan kecil-kecilan.

Pengorbanan adalah hal yang cukup berat untuk dilakukan. Bukan hanya waktu dan tenaga serta pikiran yang dikorbankan, tapi juga kebiasaan dan hobi yang sudah melekat sekian lama dalam diri juga harus diubah. Seperti dilansir dari buku besutan Astri Novia, Karyawan Kaya Raya, terbitan Daras Book, seperti dikutip okezone, berikut hal yang harus diwaspadai jika anda ingin kaya.

Merokok

Indonesia merupakan negara perokok terbesar ketiga di dunia, hampir sebanyak 46 persen dari populasi Indonesia membakar uangnya tiap tahun. Bahkan, jumlah yang dibakar oleh perokok ini lebih besar daripada biaya yang diperlukan untuk membeli susu dan telur.

Daripada uangnya dibakar tanpa hasil, bukankah lebih baik dialokasikan untuk tabungan. Masalah kebiasaan menjadi hal tersulit untuk diubah. Memang butuh waktu dan kesadaran diri untuk mengganti rokok dengan hal lain yang lebih sehat dan berguna bagi tubuh dan hidup kita.

Tagihan

Tagihan apa yang sering kita dapatkan? Berapa banyak kartu kredit yang kita punya? Cek ulang kondisi keuangan kita, lunasi semua utang yang tidak perlu serta gunakan kartu kredit dengan wajar dan pintar. Jangan terkecoh dengan kemudahan yang ditawarkan oleh kartu kredit, karena di balik itu semua, ada bunga tinggi untuk tiap transaksi.

Hobi Makan di Restoran & Menonton Bioskop

Memasak makan sendiri di rumah akan lebih menghemat uang, tentunya tanoa ditambah dengan pajak pelayanan yang bisa kita temukan di restoran atau kafe. Juga kencangkan ikat pinggang dengan mengubah kebiasaan menonton dari seminggu sekali menjadi paling tidak menjadi sebulan sekali.

Elektronika

Penggunaan listrik yang berlebihan akan membuat tagihan kita setiap bulan bertambah besar. Lakukan penghematan dengan mengubah kebiasaan hidup kita sebelumnya. Hematlah air, juga nyalakanlah lampu hanya seperlunya saja.

Investasi

Investasikan berapa pun uang yang kita punya untuk mendapatkan keuntungan lebih setiap bulannya. Uang yang didapat bisa ditabungkan untuk menambah jumlah tabungan yang ada di bank. Dengan begitu, target keuangan tiap tahun bisa tercapai.(ade)

Sumber :http://economy.okezone.com/read/2010/09/08/320/371401/ingin-kaya-hati-hati-5-hal-ini

Sabtu, 04 September 2010

Cara Pintar Mengelola THR

Trik-Tips - Lebaran sebentar lagi. THR juga sudah Anda terima. Tentunya, Anda sudah 'gatal' ingin membeli barang yang diidamkan.

Tapi, jika hanya memfokuskan penggunaan tunjangan itu untuk membeli apa yang diinginkan, bukan yang diperlukan, bisa jadi THR hanya 'mampir' di rekening Anda.

Agar THR tidak langsung ludes, solusinya mudah. Lakukan beberapa strategi jitu untuk memaksimalkan manfaat THR.

- Simpan di rekening Anda yang tidak ber-ATM
Agar THR tidak langsung dibelanjakan, pindahkan ke rekening yang tidak memiliki ATM. Hal ini perlu agar Anda tidak ldebit leluasa menarik uang dari mesin ATM, atau berbelanja setiap saat.

- Tabung sebagian
Sisihkan sekitar 10% untuk ditabung. Makin besar porsi untuk ditabung, makin baik. Jika ingin membeli barang,cobalah memilih produk yang memiliki nilai investasi, misalnya emas. Gunakan kesempatan ini untuk menabung lebih banyak daripada biasanya.

- Prioritaskan keperluan
Susun daftar barang atau keperluan yang harus didahulukan. Sisihkan untuk membayar THR orang-orang yang bekerja di rumah Anda, seperti pembantu dan sopir. Alokasikan sebagian uang THR untuk membeli makanan dan kue. Sebaiknya jangan membeli pakaian terlalu banyak. Dengan sedikit mix and match, baju Lebaran lama bisa disulap menjadi baru. Dengan begitu, jatah dana untuk pakaian bisa dialokasikan ke tempat lain yang lebih penting.

- Buat Anggaran mudik
Jika ingin mudik, sebaiknya Anda menyusun rencana jauh-jauh hari. Buatlah perkiraan kenaikan harga tiket yang biasanya melonjak. Kurangi belanja yang tidak perlu. Fokuskan pada biaya yang akan dikeluarkan untuk perjalanan mudik, selama di kampung, dan perjalanan pulang.

- Sisihkan untuk melunasi utang
Anda bisa memanfaatkan sebagian uang THR untuk melunasi utang. Mungkin, Anda akan merasa THR lenyap begitu saja tanpa Anda membeli apa pun. Tapi, setelah Idul Fitri usai, Anda akan bisa merasakan betapa ringannya hidup tanpa utang.

- Investasi
THR boleh saja digunakan untuk investasi. Jika ingin aman, sebaiknya berkonsultasilah dengan pakarnya. Salah satu investasi yang aman adalah menggunakan THR untuk membayar premi asuransi pendidikan anak-anak, kesehatan, atau jaminan hari tua.

(Trik-Tips Ekonomi/@Khoiruddin)

Inilah Tips Sederhana Cara Mengelola Keuangan Anda Secara Efektif?



Tips berikut aku peroleh dari sebuah website yang sangat bagus. Kebiasaan dari kita adalah sulit untuk mengendalikan diri untuk terus belanja walaupun sebenarnya penghasilan kita pas-pasan. Sehingga kalau kita benar-benar peduli dengan kondisi keuangan kita...pasti kita akan terkejut tatkala mengetahui bahwa pengeluaran kita ternyata jauh lebih besar dari pemasukan. Nggak peduli berapa pun jumlah pemasukan anda...kalau anda nggak bisa kelola keuangan dengan baik dan disiplin...maka anda akan gagal. Lebih lanjut simak artikel berikut:

Aturan pertama apabila anda ingin sukses dalam keuangan adalah belanjakan uang lebih sedikit dari pendapatan yang diperoleh. Jika tidak bisa melakukan hal itu, anda tidak akan pernah sukses dalam keuangan. Sekeras apa pun usaha anda, berapa pun banyak waktu yang anda habiskan untuk bekerja, berapa pun banyak peluang-peluang yang anda terima, atau berapa pun banyak uang yang berhasil anda hasilkan…..anda akan gagal dalam mengeola keuangan anda!

Ini adalah aturan yang sederhana, dan kebanyakan orang menerimanya sebagai aturan yang masuk akal. Namun pada kenyataannya banyak orang tidak mempunyai tabungan dan banyak hutang, berarti aturan masuk akal ini tidak dipatuhi.

Berikut ini adalah 10 sebab yang menjadikan seseorang melakukan pembelanjaan yang berlebihan, dan mungkin saja ini juga terjadi pada saya dan anda.

1. Menjaga status di mata orang lain

Faktor psikologi memainkan peran yang besar di dalam kebiasaan belanja kita. Kita ingin merasa sukses atau lebih sukses dibanding orang-orang di sekitar kita. Kita membelanjakan banyak uang untuk menjaga gambaran itu di mata mereka. Padahal di dalam kenyataannya orang-orang itu juga tidak bisa membeli seperti yang dibeli oleh kita secara habis-habisan.

2. Menghindari kenyataan

Adalah mudah membelanjakan uang secara berlebihan apabila kita melupakan rekening-rekening tagihan kita. Kebanyakan orang tidak acuh pada situasi sesungguhnya dari keuangan mereka karena mereka ketakutan untuk memperhatikan kekacauan yang sebenarnya terjadi. Dan itu menjadi lebih mudah untuk sementara dengan menghindarinya. Mereka akan membayar sejumlah pembayaran minimum dari kartu kredit dan kemudian menambah lagi pemakaiannya atau membuka pinjaman baru lalu mengabaikan jumlah keseluruhan hutang yang terus bertambah.

3. Menghitung uang yang belum pasti akan diterima

Banyak dari kita menghabiskan cadangan uang atau meminjam sejumlah uang dan berharap mendapatkan lain sebagai ganti. Misalnya ada rumor mengenai bonus akhir tahun yang belum pasti kebenarannya, atau THR dengan jumlah tertentu. Kita sering terlalu optimis tentang uang yang akan datang berikutnya. Uang itu dibelanjakan sebelum diterima, dan akhirnya – dan ini sering terjadi – jumlahnya tidak sebanyak yang telah dibelanjakan.

4. Uang plastik tidak sama rasanya dengan uang sebenarnya

Pada umumnya kita akan belanja berlebihan di saat menggunakan kartu kredit dibandingkan dengan uang tunai. Ketika kita menggunakan kartu kredit dan kemudian kartu diserahkan kembali oleh kasir kepada kita setelah digunakan, tidak sama rasanya ketika kita membelanjakan uang tunai dan mendapati uang di dompet kita telah berkurang. Kartu kredit tetap utuh kecuali batas kredit terpenuhi, sedangkan uang tunai bisa lenyap.

5. Kepuasan segera

Semua ini mengenai sifat yang mendasar dari kita. Kita telah dibombardir oleh mentalitas yang ingin puas dengan segera. Seperti misalnya "Obat penghilang rasa sakit dengan cepat", "makanan siap saji", atau ada pesan iklan "beli sekarang, bayar kemudian". Apabila kita masih bersikap mental seperti itu, kita akan terus dimanfaatkan oleh produsen karena kita selalu menginginkan apa yang kita mau sekarang juga, tanpa mau tahu bagaimana nanti kita membayarnya.

6. Gaya hidup yang meningkat

Banyak orang mengalami peningkatan biaya hidup seiring dengan peningkatan pendapatan mereka. Tapi tidak pernah terjadi hal sama apabila terjadi penurunan pendapatan. Apabila kita terbiasa dengan suatu gaya hidup tertentu, maka sangat sulit untuk menurunkannya, sekali pun situasi keuangan kita memburuk.

7. Lemah seperti anak-anak

Barangkali masih ada sifat kekanak-kanakan kita yang tidak pernah bisa memegang uang dalam waktu lama karena tidak tahan dengan godaan dan selalu ingin segera menghabiskannya, atau kurangnya pemahaman keuangan menjadi suatu alasan kita membelanjakan uang secara berlebihan.

8. Perasaan akan kekuasaan

Membelanjakan uang seringkali membuat orang merasa kuat dan berkuasa. Semakin banyak mereka berbelanja, semakin kuat dan berkuasa rasanya, dan satu-satunya cara untuk mendapatan kembali rasa berkuasa tersebut adalah dengan membelanjakan lebih banyak uang lagi.

9. Membuktikan harga diri

Seseorang yang membeli sebuah mobil terbaru idaman banyak orang, misalnya, akan merasa telah membuktikan bahwa dia sudah menjadi orang yang sukses. Karena bagi sebagian orang apa yang dibelinya menjadi ukuran penghargaan orang lain terhadap mereka.

10. Tidak bisa berkata tidak

Sebagian orang merasa gagal ketika mereka tidak bisa memenuhi keinginan orang lain. Misalnya mainan baru yang mahal yang sangat diinginkan anak-anaknya, peralatan rumah baru yang sangat diidamkan istrinya, atau sebuah acara jalan-jalan keluar bersama teman-teman lama. Sebagian orang sulit berkata tidak, bahkan ketika mereka tidak bisa memenuhinya sekali pun.

Sumber : http://www.wikimu.com

Random Post

Web Counter
Twitter Khoiruddin_net Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More