Web Archive

Jangan yah...!!

Tampilkan postingan dengan label Tokoh Ilmuwan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tokoh Ilmuwan. Tampilkan semua postingan

Jumat, 03 September 2010

Marie Curie


MARIA SkÅ‚odowska-Curie (7 November 1867 – 4 Juli 194) adalah perintis dalam bidang radiologi dan pemenang Hadiah Nobel dua kali, yakni Fisika pada 1903 dan Kimia pada 1911. Ia mendirikan Currie Institute. Bersama dengan suaminya, Pierre Curie, ia menemukan unsur radium.

Curie adalah salah satu dari sedikit orang yang memenangi dua Hadiah Nobel dalam dua bidang, adalah salah satu peneliti terpenting dalam bidang radiasi dan efeknya sebagai perintis radiologi. Catatan miliknya bersifat radio aktif, sampai baru-baru ini seorang cucu perempuannya mendekontaminasinya.


Marie Curie dibesarkan di Polandia dalam keluarga guru. Karena krisis di Polandia, ia jatuh miskin dan harus hidup hemat. Yang lebih menyedihkan lagi, ia harus sembunyi-sembunyi untuk belajar ilmunya. Pada tahun 1891 Marie melanjutkan studinya tentang Fisika dan Matematika di Universitas Sorbonne. Baru setelah dia pergi ke Paris untuk sekolah di Universitas Sorbonne maka dia dapat lebih leluasa untuk melakukan riset sampai akhirnya dari bekalnya itu dia mampu mengisolasi radium dari laboratorium tuanya yang sederhana; dari sinilah awal kepopulerannya.

Dedikasinya yang tinggi terhadap ilmu pengetahuan sangatlah tinggi. Sampai saat ini, belum ada lagi seorang perempuan dengan talenta dan dedikasi yang demikian besar terhadap ilmu pengetahuan. Marie Curie terus bekerja dan menyelediki nuklir dan radioaktif hanya di dalam laboratorium sederhana tanpa mau memikirkan diri sendiri. Bahkan ia tidak mau mendaftarkan penemuannya ke paten karena terlalu berpegang teguh pada prinsip, "ilmu pengetahuan adalah untuk umat manusia".

Sumber : id.wikipedia.org

Niels Henrik David Bohr

BABI, kodok, trenggiling, manusia, semuanya punya bapak, resmi atau tidak resmi. Begitu juga teori struktur atom pun punya bapak. Dia itu Niels Henrik David Bohr yang lahir tahun 1885 di Kopenhagen. Di tahun 1911 dia raih gelar doktor fisika dari Universitas Copenhagen. Tak lama sesudah itu dia pergi ke Cambridge, Inggris. Di situ dia belajar di bawah asuhan J.J. Thompson, ilmuwan kenamaan yang menemukan elektron. Hanya dalam beberapa bulan sesudah itu Bohr pindah lagi ke Manchester, belajar pada Ernest Rutherford yang beberapa tahun sebelumnya menemukan nucleus (bagian inti) atom. Adalah Rutherford ini yang menegaskan (berbeda dengan pendapat-pendapat sebelumnya) bahwa atom umumnya kosong, dengan bagian pokok yang berat pada tengahnya dan elektron di bagian luarnya. Tak lama sesudah itu Bohr segera mengembangkan teorinya sendiri yang baru serta radikal tentang struktur atom.

Kertas kerja Bohr yang bagaikan membuai sejarah "On the Constitution of Atoms and Molecules," diterbitkan dalam Philosophical Magazine tahun 1933.

Teori Bohr memperkenalkan atom sebagai sejenis miniatur planit mengitari matahari, dengan elektron-elektron mengelilingi orbitnya sekitar bagian pokok, tetapi dengan perbedaan yang sangat penting: bilamana hukum-hukum fisika klasik mengatakan tentang perputaran orbit dalam segala ukuran, Bohr membuktikan bahwa elektron-elektron dalam sebuah atom hanya dapat berputar dalam orbitnya dalam ukuran spesifik tertentu. Atau dalam kalimat rumusan lain: elektron-elektron yang mengitari bagian pokok berada pada tingkat energi (kulit) tertentu tanpa menyerap atau memancarkan energi. Elektron dapat berpindah dari lapisan dalam ke lapisan luar jika menyerap energi. Sebaliknya, elektron akan berpindah dari lapisan luar ke lapisan lebih dalam dengan memancarkan energi.

Teori Bohr memperkenalkan perbedaan radikal dengan gagasan teori klasik fisika. Beberapa ilmuwan yang penuh imajinasi (seperti Einstein) segera bergegas memuji kertas kerja Bohr sebagai suatu "masterpiece," suatu kerja besar; meski begitu, banyak ilmuwan lainnya pada mulanya menganggap sepi kebenaran teori baru ini. Percobaan yang paling kritis adalah kemampuan teori Bohr menjelaskan spektrum dari hydrogen atom. Telah lama diketahui bahwa gas hydrogen jika dipanaskan pada tingkat kepanasan tinggi, akan mengeluarkan cahaya. Tetapi, cahaya ini tidaklah mencakup semua warna, tetapi hanya cahaya dari sesuatu frekuensi tertentu. Nilai terbesar dari teori Bohr tentang atom adalah berangkat dari hipotesa sederhana tetapi sanggup menjelaskan dengan ketetapan yang mengagumkan tentang gelombang panjang yang persis dari semua garis spektral (warna) yang dikeluarkan oleh hidrogen. Lebih jauh dari itu, teori Bohr memperkirakan adanya garis spektral tambahan, tidak terlihat pada saat sebelumnya, tetapi kemudian dipastikan oleh para pencoba. Sebagai tambahan, teori Bohr tentang struktur atom menyuguhkan penjelasan pertama yang jelas apa sebab atom punya ukuran seperti adanya. Ditilik dari semua kejadian yang meyakinkan ini, teori Bohr segera diterima, dan di tahun 1922 Bohr dapat,hadiah Nobel untuk bidang fisika.

Tahun 1920 lembaga Fisika Teoritis didirikan di Kopenhagen dan Bohr jadi direkturnya. Di bawah pirnpinannya cepat menarik minat ilmuwan-ilmuwan muda yang brilian dan segera menjadi pusat penyelidikan ilmiah dunia.

Tetapi sementara itu teori struktur atom Bohr menghadapi kesulitan-kesulitan. Masalah terpokok adalah bahwa teori Bohr, meskipun dengan sempurna menjelaskan kesulitan masa depan atom (misalnya hidrogen) yang punya satu elektron, tidak dengan persis memperkirakan spektra dari atom-atom lain. Beberapa ilmuwan, terpukau oleh sukses luar biasa teori Bohr dalam hal memaparkan atom hidrogen, berharap dengan jalan menyempurnakan sedikit teori Bohr, mereka dapat juga menjelaskan spektra atom yang lebih berat. Bohr sendiri merupakan salah seorang pertama yang menyadari penyempurnaan kecil itu tak akan menolong, karena itu yang diperlukan adalah perombakan radikal. Tetapi, bagaimanapun dia mengerahkan segenap akal geniusnya, toh dia tidak mampu memecahkannya.

Pemecahan akhirnya ditemukan oleh Werner Heisenberg dan lain-lainnya, mulai tahun 1925. Adalah menarik untuk dicatat di sini, bahwa Heisenberg --dan umumnya ilmuwan yang mengembangkan teori baru-- belajar di Kopenhagen, yang tak syak lagi telah mengambil manfaat yang besar dari diskusi-diskusi dengan Bohr dan saling berhubungan satu sama lain. Bohr sendiri bergegas menuju ide baru itu dan membantu mengembangkannya. Dia membuat sumbangan penting terhadap teori baru, dan liwat disuksi-diskusi dan tulisan-tulisan, dia menolong membikin lebih sistematis.

Tahun 1930-an lebih menunjukkan perhatiannya terhadap permasalahan bagian pokok struktur atom. Dia mengembangkan model penting "tetesan cairan" bagian pokok atom. Dia juga mengajukan masalah teori tentang "kombinasi bagian pokok" dalam reaksi atom untuk dipecahkan. Tambahan pula, Bohr merupakan orang yang dengan cepat menyatakan bahwa isotop uranium yang terlibat dalam pembagian nuklir adalah U235. Pernyataan ini punya makna penting dalam pengembangan berikutnya dari bom atom.

Dalam tahun 1940 balatentara Jerman menduduki Denmark. Ini menempatkan diri Bohr dalam bahaya, sebagian karena dia punya sikap anti Nazi sudah tersebar luas, sebagian karena ibunya seorang Yahudi. Tahun 1943 Bohr lari meninggalkan Denmark yang jadi daerah pendudukan, menuju Swedia. Dia juga menolong sejumlah besar orang Yahudi Denmark melarikan diri agar terhindar dari kematian dalam kamar-kamar gas Hitler. Dari Swedia Bohr lari ke Inggris dan dari sana menyeberang ke Amerika Serikat. Di negeri ini, selama perang berlangsung, Bohr membantu membikin bom atom,

Seusai perang, Bohr kembali kampung ke Denmark dan mengepalai lembaga hingga rohnya melayang tahun 1`562. Dalam tahun-tahun sesudah perang Bohr berusaha keras --walau tak berhasil-- mendorong dunia internasional agar mengawasi penggunaan energi atom.

Bohr kawin tahun 1912, di sekitar saat-saat dia melakukan kerja besar di bidang ilmu pengetahuan. Dia punya lima anak, salah seorang bernama Aage Bohr, memenangkan hadiah Nobel untuk bidang fisika di tahun 1975. Bohr merupakan orang yang paling disenangi di dunia ilmuwan, bukan semata-mata karena menghormat ilmunya yang genius, tetapi juga pribadinya dan karakter serta rasa kemanusiaannya yang mendalam.

Kendati teori orisinal Bohr tentang struktur atom sudah berlalu lima puluh tahun yang lampau, dia tetap merupakan salah satu dari tokoh besar di abad ke-20. Ada beberapa alasan mengapa begitu. Pertama, sebagian dari hal-hal penting teorinya masih tetap dianggap benar. Misalnya, gagasannya bahwa atom dapat ada hanya pada tingkat energi yang cermat adalah merupakan bagian tak terpisahkan dari semua teori-teori struktur atom berikutnya. Hal lainnya lagi, gambaran Bohr tentang atom punya arti besar buat menemukan sesuatu untuk diri sendiri, meskipun ilmuwan modern tak menganggap hal itu secara harfiah benar. Yang paling penting dari semuanya itu, mungkin, adalah gagasan Bohr yang merupakan tenaga pendorong bagi perkembangan "teori kuantum." Meskipun beberapa gagasannya telah kedaluwarsa, namun jelas secara historis teori-teorinya sudah membuktikan merupakan titik tolak teori modern tentang atom dan perkembangan berikutnya bidang mekanika kuantum.

Sumber : Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah oleh Michael H. Hart

Voltaire (Francois Marie Arouet)

VOLTAIRE itu sebetulnya nama samaran. Nama yang diberikan bapaknya ketika dia diseret keluar oleh bidan adalah Francois Marie Arouet. Siapa pun panggilannya, yang jelas dia tokoh terkemuka pembaharu Perancis. Fungsinya tidak cuma dwi, tetapi jauh lebih banyak dari itu: penyair, penulis drama, penulis esai, penulis cerita pendek, ahli sejarah, dan filosof. Dia betul-betul juru bicaranya pemikiran bebas liberal.

Voltaire lahir tahun 1694 di Paris dari keluarga menengah, dan ayahnya seorang ahli hukum. Di masa mudanya Voltaire belajar di perguruan Jesuit Louis-le-Grand di Paris. Selepas itu dia belajar ilmu hukum sebentar tetapi kemudian ditinggalkannya. Selaku remaja di Paris dia dikenal cerdas, pandai humor tingkat tinggi dan tersembur dari mulutnya kalimat-kalimat satire. Di bawah ancient regime alias pemerintahan lama, tingkah laku macam itu bisa mengundang bahaya. Dan betul saja! Karena ucapan-ucapannya yang mengandung politik dia ditahan "diamankan" di penjara Bastille. Hampir setahun penuh dia meringkuk di situ. Tetapi dia tidak sebodoh pemerintah yang menjebloskannya. Dia bukannya bengong-bengong seperti orang bego, tetapi disibukkannya dirinya dengan menulis sajak-sajak kepahlawanan Henriade yang kemudian dapat penghormatan tinggi. Tahun 1718, tak lama sesudah Voltaire menghirup udara bebas, drama Oedipe-nya diprodusir di Paris dan merebut sukses besar. Di umur dua puluh empat tahun Voltaire sudah jadi orang termasyhur, dan dalam sisa enam puluh tahun hidupnya dia betul-betul jadi jagonya kesusasteraan Perancis.

Voltaire punya kepintaran ganda yang langka: pintar dalam hubungan uang dan pintar dalam hubungan ucapan. Tak heran jika setingkat demi setingkat dia menjadi seorang yang hidup bebas dengan kantong penuh uang. Tetapi tahun 1726 dia dapat kesulitan. Voltaire sudah menempatkan dirinya selaku orang yang cerdas dan brilian dalam adu pendapat, bukan saja menurut ukuran jamannya tetapi mungkin untuk ukuran sepanjang jaman. Tetapi, dia kurang supel dan rendah hati yang oleh kalangan aristokrat Perancis dianggap suatu persyaratan yang mesti dipunyai oleh seorang kebanyakan seperti dia. Hal ini menyebabkan pertentangan antara Voltaire dengan kaum aristokrat, khususnya Chevalier de Rohan yang dikalahkan oleh kecerdasan Voltaire dalam adu kata. Selang beberapa lama, Chevalier mengupah tukang-tukang pukul mempermak Voltaire dan menjebloskannya lagi kedalam penjara Bastille. Voltaire dibebaskan dari situ dengan syarat dia mesti meninggalkan Perancis. Karena itu dia berkeputusan menyeberang ke Inggris dan tinggal di sana selama dua setengah tahun.

Tinggalnya dia di Inggris rupanya merupakan titik balik dalam kehidupan Voltaire. Dia belajar bercakap dan menulis dalam bahasa Inggris dan karenanya menjadi terbiasa dengan karya-karya besar orang Inggris masyhur seperti John Locke, Francis Bacon, Isaac Newton dan William Shakespeare. Dia juga berkenalan secara pribadi dengan sebagian besar cerdik cendikiawan Inggris masa itu. Voltaire amat terkesan dengan Shakespeare dan ilmu pengetahuan Inggris serta empirisme, faham yang berpegang pada perlunya ada percobaan secara praktek dan bukannya berpegang pada teori melulu. Tetapi, dari semuanya itu yang paling mengesankannya adalah sistem politik Inggris. Demokrasi Inggris dan kebebasan pribadi memberi kesan yang amat berlawanan dengan apa yang Voltaire saksikan di Perancis. Tak ada bangsawan Inggris bisa mengeluarkan letre de cachet yang dapat menjebloskan Voltaire ke dalam bui. Sebab, kalau toh dia ditangkap secara semena-mena, perintah pembebasan segera diperolehnya.

Tatkala Voltaire kembali ke Perancis, dia menulis karya falsafahnya yang pertama Lettres philosophiques yang lazimnya disebut Letters on the English. Buku itu yang diterbitkan tahun 1734 merupakan tanda sesungguhnya dari era pembaharuan Perancis. Dalam Letters on the English, Voltaire menyuguhkan gambaran umum yang menyenangkan tentang sistem politik Inggris berikut pikiran-pikiran John Locke dan pemikir-pemikir Inggris lainnya. Penerbitan buku itu membikin berang para penguasa Perancis dan sekali lagi Voltaire dipaksa angkat kaki dari Paris.

Voltaire menghabiskan waktu lima belas tahun di Cirey, sebuah kota di sebelah utara Perancis. Di sana dia menjadi kekasih Madame du Chatelet, istri seorang marquis (bangsawan). Nyonya ini cerdas dan berpendidikan. Tahun 1750, setahun sesudah sang nyonya meninggal dunia, Voltaire pergi ke Jerman atas undangan pribadi Frederick yang Agung dari Prusia. Voltaire menetap tiga tahun di kediaman Frederick di Potsdam. Mulanya dia cocok dengan Frederick yang intelektual dan brilian itu tetapi tahun 1753 mereka bertengkar dan Voltaire meninggalkan Jerman.

Sesudah meninggalkan Jerman Voltaire menetap di sebuah perkebunan dekat Jenewa. Di situ dia bisa aman baik dari gangguan Perancis maupun raja-raja Prusia. Tetapi, pandangannya yang liberal membuat bahkan Swiss tidak aman lagi baginya. Tahun 1758 pindahlah ia ke suatu perkebunan baru di Ferney, terletak di dekat perbatasan Perancis-Swis, sehingga memudahkan ia lari ke sana atau ke sini andaikata ada kesulitan dengan pihak penguasa. Di situ dia tinggal selama dua puluh tahun, membenamkan diri dalam karya kesusasteraan dan falsafah, bersurat-suratan dengan pemimpin-pemimpin intelektual di seluruh Eropa dan menerima tamu-tamunya.

Sepanjang tahun-tahun itu, karya sastra Voltaire mengalir terus tak henti-hentinya. Dia betul-betul seorang penulis dengan gaya fantastis, mungkin penulis yang paling banyak bukunya dalam daftar buku ini. Semua bilang, kumpulan tulisannya melebihi 30.000 halaman. Ini termasuk sajak kepahlawanan, lirik, surat-surat pribadi, pamflet, novel, cerpen, drama, dan buku-buku serius tentang sejarah dan falsafah.

Voltaire senantiasa punya kepercayaan teguh terhadap toleransi beragama. Tatkala usianya menginjak 60-an, terjadi sejumlah peristiwa yang mendirikan bulu roma perihal pengejaran dan pelabrakan terhadap orang-orang Protestan di Perancis. Tergugah dan marah besar, Voltaire mengabdikan dirinya ke dalam "jihad intelektual " melawan fanatisme agama. Kesemua surat-suratnya senantiasa ditutupnya dengan kalimat "Ecrasez l'infame" yang maknanya "Ganyang barang brengsek itu!" Yang dimaksud Voltaire "barang brengsek" adalah kejumudan dan fanatisme.

Tahun 1778, ketika umurnya sudah masuk delapan puluh tiga tahun, Voltaire kembali ke Paris, menyaksikan drama barunya Irene. Publik berjubel meneriakinya "Hidup jago tua! Hidup biangnya pembaharuan Perancis!" Beribu pengagum, termasuk Benjamin Franklin, menjenguknya. Tetapi, umur Voltaire sudah sampai di tepi, Dia meninggal di Paris tanggal 30 Mei 1778. Akibat sikap anti gerejanya, dia tidak peroleh penguburan secara Kristen. Tetapi, tiga belas tahun kemudian, kaum revolusioner Perancis yang telah merebut kemenangan menggali makamnya kembali dan menguburnya di Pantheon Paris.

Karya tulis Voltaire begitu amat banyaknya sehingga sulit membuat seluruh daftarnya di sini meskipun yang kakap-kakapnya saja dalam artikel yang begini singkat. Meskipun begitu banyak karya tulisnya, yang lebih penting sebetulnya gagasan pokok yang dikemukakannya selama hidupnya. Salah satu pendiriannya yang tergigih adalah mutlaknya terjamin kebebasan bicara dan kebebasan pers. Kalimat masyhur yang sering dihubungkan dengan Voltaire adalah yang berbunyi "Saya tidak setuju apa yang kau bilang, tetapi akan saya bela mati-matian hakmu untuk mengucapkan itu." Meskipun mungkin saja Voltaire tidak pernah berucap sepersis itu, tetapi yang jelas kalimat itu benar-benar mencerminkan sikap Voltaire yang sebenarnya.

Prinsip Voltaire lainnya ialah, kepercayaannya akan kebebasan beragama. Seluruh kariernya, dia dengan tak tergoyahkan menentang ketidaktoleransian agama serta penghukuman yang berkaitan dengan soal-soal agama. Meskipun Voltaire percaya adanya Tuhan, dia dengan tegas menentang sebagian besar dogma-dogma agama dan dengan mantapnya dia mengatakan bahwa organisasi berdasar keagaman pada dasarnya suatu penipuan.

Adalah sangat wajar bilamana Voltaire tak pernah percaya bahwa gelar-gelar keningratan Perancis dengan sendirinya menjamin kelebihan-kelebihan mutu, dan pada dasarnya tiap orang sebenarnya mafhum bahwa apa yang disebut "hak-hak suci Raja" itu sebenarnya omong kosong belaka. Dan kendati Voltaire sendiri jauh dari potongan seorang demokrat modern (dia condong menyetujui suatu bentuk kerajaan yang kuat tetapi mengalami pembaharuan-pembaharuan), dorongan pokok gagasannya jelas menentang setiap kekuasaan yang diperoleh berdasarkan garis keturunan. Karena itu tidaklah mengherankan jika sebagian terbesar pengikutnya berpihak pada demokrasi. Gagasan politik dan agamanya dengan demikian sejalan dengan faham pembaharuan Perancis, dan merupakan sumbangan penting sehingga meletusnya Revolusi Perancis tahun 1789.

Voltaire bukanlah seorang ahli ilmu pengetahuan, tetapi dia menaruh minat besar terhadap ilmu dan pendukung gigih sikap pandangan empiris dari John Locke dan Francis Bacon. Dia juga seorang ahli sejarah yang serius dan berkemampuan. Salah satu karyanya yang terpenting ialah buku yang menyangkut sejarah dunia Essay on the Manners and Spirit of Nations. Buku ini berbeda dengan umumnya uraian sejarah yang pernah ada sebelumnya dalam dua segi: Pertama, Voltaire mengakui bahwa Eropa hanyalah merupakan bagian kecil dari dunia secara keseluruhan, karena itu dia menitikberatkan sebagian dari pengamatannya pada sejarah Asia. Kedua, Voltaire menganggap bahwa sejarah kebudayaan adalah --pada umumnya-- jauh lebih penting daripada sejarah politik. Bukunya dengan sendirinya lebih berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi dan perkembangan seni ketimbang soal raja-raja dengan segala rupa peperangannya.

Voltaire bukanlah mendekati filosof orisinal seperti beberapa tokoh yang ada dalam daftar buku ini. Sampai batas tertentu dia bertolak dari pandangan orang lain seperti John Locke dan Francis Bacon, memperkuat pendapat mereka atau mempopulerkan mereka. Melalui tulisan-tulisan Voltaire-lah, lebih dari siapa pun juga, ide demokrasi, toleransi agama dan kebebasan intelektual berkembang di seluruh Eropa. Meskipun ada penulis-penulis penting lain (Diderot, d'Alembert, Rousseau, Montesquieu dan lain-lain) dalam masa pembaharuan Perancis, Voltaire lebih layak dianggap pemuka dari kesemuanya itu. Dia pemimpin terkemuka dari gerakan itu. Pertama, gaya sastranya yangmenggigit, kariernya yang panjang, dan tulisannya yang begitu banyak menggaet pengikut yang tak tertandingkan oleh penulis-penulis yang mana pun juga. Kedua, gagasan-gagasannya sepenuhnya bercirikan pembaharuan. Ketiga, Voltaire mendahului tokoh-tokoh penting lain dari sudut waktu. Karya besar Montesquieu The Spirit of Law baru terbit tahun 1748; jilid pertama Encyclopedie yang masyhur itu baru terbit tahun 1751; esei Rousseau pertama ditulis tahun 1750. Sedangkan Letters on the English-nya Voltaire sudah muncul tahun 1734 dan dia sudah kesohor enam belas tahun sebelum buku itu keluar.

Tulisan-tulisan Voltaire dengan kekecualian novel pendek Candide sedikit sekali dibaca orang sekarang. Kesemua buku-bukunya tersebar dan terbaca luas selama abad ke-18, karena itu Voltaire pegang peranan penting mengubah iklim pendapat umum yang ujung-ujungnya berpuncak pada meletusnya Revolusi Perancis. Dan pengaruhnya tidaklah cuma terbatas di Perancis: orang-orang Amerika seperti Thomas Jefferson, James Madison dan Benjamin Franklin juga kenal baik dengan tulisan-tulisannya.

Adalah menarik membandingkan Voltaire dengan teman sejamannya yang masyhur Jean-Jacques Rousseau. Voltaire yang segenap pandangannya rasional. lebih berpengaruh. Sebaliknya, Rousseau lebih orisinal dan karyanya lebih berpengaruh di jaman sekarang ini.

Sumber : Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah oleh Michael H. Hart.

Edward Jenner

SIAPA yang sudi berantakan mukanya kena cacar? Tidak ada. Dokter Inggris Edward Jenner adalah orang yang mengembangkan dan mempopulerkan teknik vaksinasi untuk mencegah penyakit yang menyeramkan itu.

Berterima kasihlah kita kepada Jenner karena penyakit cacar praktis sudah tersapu dari muka bumi sehingga jarang lagi orang membayangkan betapa menakutkannya penyakit itu di abad lampau. Cacar begitu gampang menjalar sehingga bagian besar orang Eropa kena penyakit ini dalam masa hidupnya. Bukan saja mengerikan tetapi juga membunuh, sehingga antara 10-20 persen yang kehinggapan penyakit ini melayang ke alam baka. Dan bagi mereka yang nasib baik bisa bertahan hidup, kacau-balaulah wajah mukanya, bolong-bolong seperti parutan, seumur-umur. Cacar tidak cuma terbatas di Eropa tentu saja, tetapi melanda seluruh Amerika Utara, India, Cina dan hampir semua bagian dunia. Di mana-mana, anak-anaklah yang sering jadi korban penyakit ini.

Bertahun-tahun usaha sudah ditempuh orang bagaimana menemukan cara yang dapat diandalkan mencegah penyakit cacar. Sudahlah lama diketahui, barangsiapa mampu bertahan hidup dari serangan cacar, sesudah itu malahan jadi kebal dan tidak bakalan lagi tersiksa penyakit itu untuk yang kedua kalinya. Di daerah Timur, pengamatan ini sudah dijelmakan dalam praktek menginjeksi serum ke dalam tubuh orang sehat dengan sesuatu yang diambil dari tubuh penderita cacar ringan, dan sesudah sembuh dia akan kebal.

Praktek ini diperkenalkan di Inggris di awal abad ke-18 oleh Lady Mary Wotley Montagu, dan sudah dikenal lama bertahun-tahun sebelum Jenner. Dan Jenner sendiri sebenarnya sudah disuntik macam itu tatkala umurnya sembilan tahun. Tetapi, cara pencegahan seada-adanya ini bisa bawa akibat gawat; sejumlah orang yang begitu disuntik bukannya kena cacar enteng malah cacar sungguhan sehingga hancur-leburlah kulit mukanya. Nyatanya sekitar dua persen pada saat sesudah suntikan itu, segera kena serangan cacar yang fatal! Jelas, cara yang lebih sempurna amat diperlukan.



Jenner dilahirkan tahun 1749, di kota kecil Berkeley di Cloucestershire, Inggris. Selaku bocah berumur dua belas tahun dia sudah magang jadi ahli bedah. Kemudian dia belajar anatomi dan bekerja di rumah sakit. Tahun 1792 dia peroleh ijazah dokter dari Universitas St. Andrew. Di usia pertengahan empat puluhan dia sudah jadi dokter yang berbobot dan ahli bedah di Goncestershire.

Jenner sudah terbiasa dengan kepercayaan --yang umum dianut oleh para petani dan wanita pemerah susu di daerahnya-- bahwa orang yang kehinggapan penyakit "cacar sapi" semacam penyakit ternak ringan yang bisa menular kepada manusia, tak akan pernah tertimpa penyakit cacar. ("cacar sapi" itu sendiri tidak berbahaya, meskipun gejala-gejalanya mirip dengan cacar biasa). Jenner menyadari, bilamana kepercayaan para petani itu mengandung kebenaran, maka menyuntikkan "cacar sapi" ke tubuh manusia akan merupakan cara yang aman untuk membuat mereka kebal terhadap cacar. Dia pelajari dengan seksama masalah ini, dan menjelang tahun 1796 dia betul-betul yakin bahwa kepercayaan para petani itu memang ternyata tidak meleset. Maka Jenner memutuskan mencobanya secara langsung.

Di bulan Mei 1796 Jenner menyuntik James Phipps, seorang bocah lelaki berumur delapan tahun dengan sesuatu yang diambil dari bintik penyakit "cacar sapi" yang ada di tangan seorang pemerah susu. Sebagaimana memang diharapkan, bocah kecil itu kehinggapan "cacar sapi" tetapi segera sembuh. Beberapa minggu kemudian, Jenner menyuntikkan Phipps serum cacar. Dan sebagaimana diharapkan pada bocah itu tak tampak tanda-tanda penyakit.

Sesudah melakukan penyelidikan bebih mendalam, Jenner memperkenalkan hasil-hasil usahanya lewat sebuah buku tipis berjudul An Inquiry into the Causes and Effects of the Variolae Vaccinae, diterbitkannya secara pribadi tahun 1798. Buku itulah yang jadi penyebab diterimanya vaksinasi secara umum dan berkembang luas. Sesudah itu Jenner menulis lima artikel lagi mengenai soal vaksinasi, dan bertahun-tahun dia mengabdikan waktunya menyebarluaskan pengetahuan tentang tekniknya dan kerja keras agar dapat diterima orang.

Praktek vaksinasi berkembang cepat di Inggris, kemudian menjadi hal yang diharuskan dalam kalangan Angkatan Darat dan Angkatan Laut Inggris. Dan berbarengan dengan itu diterima pula oleh sebagian besar negeri-negeri di dunia.

Jenner dengan cuma-cuma mempersembahkan tekniknya kepada dunia dan tak berusaha sedikit pun peroleh keuntungan uang dari itu. Tetapi, di tahun 1802 parlemen Inggris sebagai tanda terimakasih dan penghargaan menghadiahkannya uang sejumlah 20.000 pond. Maka Jenner pun menjadi orang yang tennasyhur di jagad, dibanjiri rupa-rupa penghormatan dan medali. Jenner kawin dan punya tiga anak. Dia hidup hingga umur 73 tahun, meninggal dunia di awal taliun 1823 di rumahnya di kota Berkeley.

Seperti kita saksikan, Jenner menciptakan sendiri gagasan bahwa serangan penyakit "cacar sapi" dapat memberikan kekebalan terhadap cacar; dia dengar masalah itu dari orang lain. Dan juga ada bukti menunjukkan bahwa sudah ada yang melakukan vaksinasi "cacar sapi" sebelum Jenner melakukannya.


Tetapi, kendati Jenner bukanlah seorang ilmuwan orisinal yang luar biasa, tidak banyak orang yang sudah melakukan sesuatu yang begitu besar membawa manfaat bagi kemanusiaan. Melalui penyelidikan-penyelidikannya, percobaan-percobaannya, dan tulisan-tulisannya, dia salurkan dan alihkan kepercayaan rakyat awam yang tadinya tidak diperhatikan secara serius oleh dunia pengobatan, menjadi praktek baku yang telah menyelamatkan jutaan nyawa manusia. Meskipun teknik Jenner hanya bisa dipakai untuk mencegah satu jenis penyakit, tetapi penyakit itu betul-betul penyakit yang punya bobot bahaya. Berkat hasil kerja itu dia peroleh puji dan penghormatan, baik pada masanya maupun oleh generasi sesudahnya.

Sumber : Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah oleh Michael H. Hart.

Gregory Pincus

PERNAH lihat nyonya menelan butiran pil sebesar biji saga? Itulah pil kontrasepsi, dan biolog Amerika Gregory Pincus pegang rol penting dalam soal ini. Berani tarohan, sedikit sekali orang yang kenal namanya, karena memang dia kurang dikenal. Padahal, pengaruhnya jauh lebih besar dari tokoh-tokoh yang terkenal di dunia.

Pil itu punya dua segi arti penting. Di dunia yang kelabakan melihat bahaya pesatnya pertumbuhan penduduk, pil itu berfungsi sebagai alat pencegah. Walaupun kurang langsung, tetapi tak kurang revolusionernya, pil itu punya akibat dalam hal perubahan hasrat seksual. Sudahlah diketahui secara meluas bahwa lebih dari lima belas tahun atau sekitar masa itu, telah terjadi "revolusi" dalam sikap hubungan kelamin di Amerika Serikat. Tak syak lagi, banyak faktor politik, ekonomi dan sosial telah mempengaruhi revolusi itu, tetapi faktor utama yang terbesar jelaslah disebabkan karena pil itu. Tadinya, ketakutan terhadap bunting yang tidak diharapkan, merupakan faktor yang mempengaruhi banyak wanita dalam hal melakukan hubungan kelamin sebelum nikah, atau bahkan sesudah nikah. Tiba-tiba, wanita disuguhi suatu kesempatan melakukan hubungan seksual tanpa takut jadi bunting. Dengan sendirinya, keadaan ini membawa perubahan sikap dan tingkah laku kedua belah pihak.

Mungkin ada keberatan terhadap pengembangan "Enovid" (pil pertama pencegah bunting) bahwa itu tidaklah sepenting yang dikira orang, karena pencegahan kehamilan sudah dikenal orang sebelumnya. Argumen itu mengesampingkan beda antara metode kontrasepsi dengan teknik yang efektif dan yang secara psikologis bisa diterima. Sebelum ada perkembangan pil, kontrasepsi yang paling dianjurkan oleh para ahli adalah "diaphragm." Memang, diaphragm aman dan dapat dipercaya, tetapi prakteknya mayoritas kaum wanita malas-malasan menggunakannya. Amat mengherankan, tatkala pil untuk pertama kalinya dicoba, beribu wanita siap ambil resiko menempuh cara yang belum pernah dicoba (dan mungkin mengandung bahaya) untuk cegah bunting ketimbang "diaphragm" yang jelas jelas amannya.

Dan bisa pula orang anggap pengembangan "Enovid" bukanlah suatu kemenangan yang betul-betul mengesankan karena telan pil menyangkut risiko terhadap kesehatan dan mungkin dalam waktu tak lama lagi di masa depan metode pil itu akan diganti dengan cara yang lebih baru dan lewat alat atau obat yang lebih sip. Tetapi, secara alamiah metode kontrasepsi masa depan hanya akan memberi sedikit saja perbaikan karena pil sudah diterima secara meluas dan sudah memuaskan pihak-pihak yang bersangkutan. (Dapat dicatat, dalam masa lebih lima belas tahun ini --masa berjuta-juta orang Amerika Serikat biasa menelan pil secara teratur-- gairah hidup mereka meningkat secara menyolok. Fakta ini saja sudah menunjukkan bahwa pil bukanlah sumber pokok dari gangguan kesehatan). Sejarah akan dan harus mencatat perkembangan "Enovid" di tahun 1950-an merupakan pendobrak metode pembatasan kelahiran yang ruwet itu.

Banyak orang sudah memberikan sumbangan pikirannya buat perkembangan pil kontrasepsi yang ditelan lewat mulut. Memang, masalah ini sudah jadi bahan perbincangan lama sekali; kesulitannya adalah tak seorang pun tahu persis unsur kimiawi apa yang mesti dimasukkan ke dalam pil. Menariknya, kunci penemuan sudah diketemukan sejak tahun 1937. Di tahun itu. A.W. Makepeace, G.L. Weinstein, dan M.H. Friedman sudah memperagakan bahwa suntikan "progesterone" (salah satu dari hormon seks wanita) dapat mencegah pembuahan pada binatang di laboratorium. Tetapi-mungkin karena penyuntikan di bawah kulit tidak menarik keadaannya untuk cara-cara pencegahan kehamilan, atau mungkin karena "progesterone" saat itu merupakan bahan kimia yang mahal harganya-penemuan itu tidak banyak menarik perhatian umum. Tidak mendorong.

Perkembangan utama pil baru mulai sekitar tahun 1950 tatkala seorang biolog Amerika Serikat, Gregory Pincus, mulai menggarap masalah ini. Jelas, adalah Margaret Sanger, seorang penganjur pembatasan kelahiran kawakan yang memberi dorongan moril kepada Pincus. Dia akan sukar memilih orang lain yang lebih baik dari Gregory Pincus, karena Pincus ahli dalam bidang "steroid metabolisme" dan di bidang fisiologi pembiakan makhluk pemamah biak dan juga direktur laboratorium Worcester Foundation for Experimental Biology di Shrewsbury, Massachusetts, laboratorium percobaan biologi.

Jelaslah, Pincus dengan dia punya gabungan luar biasa dari kepandaian teknis dan naluri ilmiah, mampu memecahkan masalah secara garis besar dengan cekatan. Segera dia mendapat pembantu Dr. Min-Chueh Chang, seorang penyelidik di Worcester Foundation, melakukan percobaan "progesteron" terhadap binatang-binatang laboratorium, untuk melihat apakah hal itu dapat menekan pembuahan meskipun ditelan lewat mulut. Percobaan Chang ternyata sukses. Ini betul-betul suatu permulaan yang memberi harapan, khusus dari sudut kenyataan bahwa beberapa tahun sebelumnya seorang ahli kimia bernama Russel Marker sudah menemukan cara untuk membuat "progesterone" sintetis yang lebih murah harganya.

Penyumbang pikiran lainnya adalah Dr. John Rock, seorang gyneacolog yang atas anjuran Pincus melakukan percobaan. Percobaan ini menunjukkan bahwa "progesterone" yang ditelan dapat mencegah pembuahan pada wanita. Tetapi, penyelidikan Rock juga memecahkan dua kesulitan serius akibat penggunaan "progesterone" sebagai kontrasepsi yang ditelan. Pertama, hanya menekan sekitar 85% pembuahan. Kedua, diperlukan dosis yang tak layak besarnya untuk mengatasi soal itu.

Tetapi Pincus, yang yakin betul bahwa dia berada di atas jalur yang tepat, siap dengan cara menanggulanginya. Dia sadar, mestinya ada bagian lain yang secara kimiawi serupa dengan "progesterone" tetapi tanpa hambatan-hambatan. Bulan Desember 1953 dia tanya pelbagai perusahaan bahan kimia agar mengirim contoh "steroids" sintetis yang mereka produsir, yang serupa secara kimiawi dengan "progesterone." Pincus mencoba bahan-bahan kimia yang diterimanya, dan salah satu daripadanya "norethynodrel" bikinan G.D. Searle ternyata efektif.

Ini merupakan jalan keluar yang menguntungkan buat Pincus, karena tatkala dia mulai penyelidikannya, sejak tahun 1950, norethynodrel bahkan tak pernah ada! Ini sudah disintetiskan tahun 1952 oleh Dr. Frank B. Colton, seorang ahli biokimia yang bekerja di laboratorium Searle, dan kemudian mempatenkan atas namanya. Tetapi, baik Colton ataupun para pengawasnya di G.D. Searle tidak bermaksud mencoba menciptakan alat kontrasepsi yang ditelan, bahkan tidak pada saat mereka sadar bahwa mereka sebenarnya sudah berhasil membuatnya.

Percobaan-percobaan berikutnya yang dilakukan oleh kelompok penyelidik yang sudah dihimpun oleh Pincus menunjukkan bahwa "norethynodrel" itu masih bisa lebih efektif bilamana ditambah dengan sedikit campuran kimia yang disebut "mestranol." Kombinasi obat inilah yang kemudian dilempar ke pasar oleh G.D. Searle dan perusahaannya yang disebut "Enovid."

Menjelang tahun 1955 Pincus dapat mencium bahwa saatnya sudah tiba untuk melakukan percobaan pil secara besar-besaran. Percobaan dimulai bulan April tahun 1956, di kota San Yuan, Puerto Rico, di bawah pengawasan Dr. Edris Rice-Wray. Dalam tempo sembilan bulan, percobaannya menunjukkan betapa hebatnya pil kontrasepsi yang ditelan. Tetapi, percobaan diteruskan lagi hingga tiga tahun sebelum "Food and Drug Administration" (semacam dinas pengawasan makanan dan obat-obatan) menyetujui pemasaran "Enovid" pada bulan Mei 1960.

Dari kemenangan itu jelaslah sudah Gregory Pincus tidaklah mengembangkan pil kontrasepsi sendirian. Adalah Frank Colton yang sesungguhnya menciptakan "norethynodrel"; jelas, Colton dan pelbagai ahli kimia yang merintis jalan untuk hasil karyanya layaklah jasa-jasanya diperhitungkan. Begitu pula banyak orang yang bekerja bersama dalam kelompok Pincus, termasuk John Rock, Min-Chueh Chang, dan Dr. Celso-Ramon Garcia kesemuanya ini tak bisa dikesampingkan sumbangan pikirannya. Untuk hal,itu, Dr. Edris Rice-Wray, Margaret Sanger, dan banyak lagi yang tak bisa saya sebut, mereka masing-masing pegang peranan dalam keseluruhan hasil kerja. Tetapi, tampaknya tak bisa diragukan lagi bahwa Gregory Pincus merupakan tokoh terpenting dan tenaga penggerak utama dari seluruh proyek. Dia seorang ilmuwan yang tak berkeputusan mengabdikan segenap waktu dan usahanya dalam perjuangan penyelidikan kontrasepsi lewat mulut; dia adalah orang yang memiliki kemampuan ilmiah dan pengorganisasian yang memungkinkan berhasilnya proyek itu; dia menelaah gagasan dasar, mengusahakan dana untuk biaya penyelidikan, dan mengajak orang-orang berbakat bekerja sama dalam proyeknya. Dia punya pandangan dan kepastian mendorong proyek hingga rampung dan rapi, dan dialah seorang yang terima penghargaan utama dari hasil kerja besar ini.

Gregory Pincus lahir tahun 1903 di Woodbine, New Jersey, putera peranakan Rusia-Yahudi. Dia lulus dari Cornell tahun 1924, dan peroleh gelar doktor dari Harvard tahun 1927. Sesudah itu dia melibatkan diri dalam kerja penyelidikan di pelbagai lembaga, termasuk di Harvard dan Cambridge dan menjadi mahaguru di Clark selama beberapa tahun. Tahun 1944 dia bantu Worcester Foundation untuk penyelidikan biologi, dan bertahun-tahun sesudah itu memimpin laboratoriumnya. Dia penulis lebih dari 250 kertas kerja ilmiah begitu juga sebuah buku The Conquest of Fertility, tentang penaklukan kesuburan, terbit tahun 1965.

Selama hidupnya Pincus peroleh banyak penghargaan atas hasil kerja ilmiahnya; tetapi, baik dia maupun mereka yang terlibat dalam penemuan pil kontrasepsi ini mendapat Hadiah Nobel. Tatkala Pincus meninggal dunia di Boston, tahun 1967, kematiannya hampir tidak diketahui publik dan pula umumnya para ilmuwan. Bahkan sekarang pun sedikit ensiklopedi menyebut namanya. Tetapi, bagaimanapun juga dia adalah arsitek salah satu pembangunan terpenting dalam sejarah ummat manusia.

Sumber : Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah oleh Michael H. Hart.

John Dalton

JOHN Dalton-lah ilmuwan Inggris yang di awal abad ke-19 mengedepankan hipotesa atom ke dalam kancah ilmu pengetahuan. Dengan perbuatan ini, dia menyuguhkan ide kunci yang memungkinkan kemajuan besar di bidang kimia sejak saat itu.

Supaya jelas, dia bukanlah orang pertama yang beranggapan bahwa semua obyek material terdiri dari sejumlah besar partikel yang teramat kecil dan tak terusakkan yang disebut atom. Pendapat ini sudah pernah diajukan oleh filosof Yunani kuno, Democritus (360-370 SM?), bahkan mungkin lebih dini lagi. Hipotesa itu diterima oleh Epicurus (filosof Yunani lainnya), dan dikedepankan secara brilian oleh penulis Romawi, Lucretius (meninggal tahun 55 SM), dalam dia punya syair yang masyhur "De rerum natura" (Tentang hakikat benda).

Teori Democritus (yang tidak diterima oleh Aristoteles) tidak diacuhkan orang selama Abad Pertengahan, dan punya sedikit pengaruh terhadap ilmu pengetahuan. Meski begitu, beberapa ilmuwan terkemuka dari abad ke-17 (termasuk Isaac Newton) mendukung pendapat serupa. Tetapi, tak ada teori atom dikemukakan ataupun digunakan dalam penyelidikan ilmiah. Dan lebih penting lagi, tak ada seorang pun yang melihat adanya hubungan antara spekulasi filosofis tentang atom dengan hal-hal nyata di bidang kimia.

Itulah keadaannya tatkala Dalton muncul. Dia menyuguhkan "teori kuantitatif" yang jelas dan jemih yang dapat digunakan dalam penafsiran percobaan kimia, dan dapat dicoba secara tepat di laboratorium.

Meskipun terminologinya agak sedikit berbeda dengan yang kita gunakan sekarang, Dalton dengan jelas mengemukakan konsep tentang atom, molekul, elemen dan campuran kimia. Dia perjelas itu bahwa meski jumlah total atom di dunia sangat banyak, tetapi jumlah dari pelbagai jenis yang berbeda agak kecil. (Buku aslinya mencatat 20 elemen atau kelompok atom; kini sedikit di atas 100 elemen sudah diketahui).

Meskipun perbedaan tipe atom berlainan beratnya, Dalton tetap berpendapat bahwa tiap dua atom dari kelompok serupa adalah sama dalam semua kualitasnya, termasuk "mass" (kuantitas material dalam suatu benda diukur dari daya tahan terhadap perubahan gerak). Dalton memasukkan di dalam bukunya satu daftar yang mencatat berat relatif dari pelbagai jenis atom yang berbeda-beda, daftar pertama yang pernah disiapkan orang dan merupakan kunci tiap teori kuantitatif atom.

Dalton juga menjelaskan dengan gamblang bahwa tiap dua molekul dari gabungan kimiawi yang sama terdiri dari kombinasi atom serupa. (Misalnya, tiap molekul "nitrous oxide" (N2O) terdiri dari dua atom nitrogen dan satu atom oxygen). Dari sini membentuk sesuatu gabungan kimiawi tertentu --tak peduli bagaimana bisa disiapkan atau di mana diperoleh-- senantiasa terdiri dari elemen yang sama dalam proporsi berat yang sepenuhnya sama. Ini adalah "hukum proporsi pasti," yang telah diketemukan secara eksperimentil oleh Joseph Louis Proust beberapa tahun lebih dulu.

Begitu meyakinkan cara Dalton menyuguhkan teori ini, sehingga dalam tempo dua puluh tahun dia sudah diterima oleh mayoritas ilmuwan. Lebih jauh dari itu, ahli-ahli kimia mengikuti program yang diusulkan oleh bukunya: tentukan secara persis berat relatif atom; analisa gabungan kimiawi dari beratnya; tentukan kombinasi yang tepat dari atom yang membentuk tiap kelompok molekul yang punya kesamaan ciri. Keberhasilan dari program ini sudah barang tentu luar biasa.

Daftar berat atom Dalton
Adalah sulit menyatakan secara berlebihan arti penting dari hipotesa atom. Ini merupakan pendapat sentral dalam pengertian kita tentang bidang ilmu kimia. Tambahan lagi, ini merupakan pendahuluan esensial dari umumnya fisika modern. Hanya karena masalah peratoman sudah begitu sering dibicarakan sebelum Dalton sehingga dia tidak dapat tempat lebih tinggi dalam urutan daftar buku ini.
Dalton dilahirkan tahun 1766 di desa Eaglesfield di Inggris Utara. Sekolah formalnya berakhir tatkala umurnya cuma baru tujuh tahun, dan dia hampir sepenuhnya belajar sendiri dalam ilmu pengetahuan. Dia seorang anak muda yang senantiasa memahami sesuatu lebih dulu dari rata-rata orang normal, dan ketika umurnya mencapai dua belas tahun dia sudah jadi guru. Dan dia menjadi guru atau pengajar pribadi hampir sepanjang hidupnya. Ketika umurnya meningkat lima belas tahun dia pindah ke kota Kendal, umur dua puluh enam ke Manchester dan menetap di situ hingga napas penghabisan keluar dari tenggorokannya tahun 1844. Mungkin perlu diketahui, dia tak pernah kawin.



Dalton menjadi tertarik dengan meteorologi di tahun 1787 tatkala umurnya dua puluh satu tahun. Enam tahun kemudian dia terbitkan buku tentang masalah itu. Penyelidikannya tentang udara dan atmosfir membangkitkan minatnya terhadap kualitas gas secara umum. Dengan melakukan serentetan percobaan, dia temukan dua hukum yang mengendalikan perilaku gas. Pertama, yang disuguhkan Dalton tahun 1801, menegaskan bahwa volume yang diisi gas adalah proporsiona1 dengan suhunya. (Ini umumnya dikenal dengan "hukum Charles" sesudah ilmuwan Perancis yang menemukannya beberapa tahun sebelum Dalton, tetapi gagal menerbitkan hasil penyelidikannya). Kedua, juga disuguhkan tahun 1801, dikenal dengan julukan "hukum Dalton" tentang tekanan bagian per bagian.


Menjelang tahun 1804, Dalton sudah merumuskan dia punya teori atom dan menyiapkan daftar berat atom. Tetapi, buku utamanya A New System of Chemical Philosophy baru terbit tahun 1808. Buku ini membuatnya termasyhur, dan dalam tahun-tahun berikutnya, bunga penghargaan ditabur orang di atas kepalanya.

Secara kebetulan, Dalton menderita sejenis penyakit buta warna. Keadaan ini malah membangkitkan keinginan tahunya. Dia pelajari masalah itu, dan menerbitkan kertas kerja ilmiah tentang buta warna, suatu topik yang pertama kalinya ditulis orang!

Sumber : Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah oleh Michael H. Hart.

Kamis, 02 September 2010

Ma Yize Astronom Muslim dari Tiongkok

KETIKA Dinasti Song berkuasa pada abad ke-10 M, ternyata peradaban Islam telah turut berjasa dalam mengembangkan sains dan teknologi di Tiongkok. Selama ini, sejarah kerap menyebutkan ilmu pengetahuan dari dunia Islam berkembang di Cina pada masa kekuasaan Dinati Yuan ((1206-1279). Ternyata, sains Islam, terutama astronomi, telah memengaruhi peradaban Cina sejak zaman Dinasti Song.

Hal itu sangat beralasan. Apalagi, di masa itu, dunia Islam—di Timur Tengah—sedang mencapai masa keemasannya. Isa Ziling Ma dalam tulisannya bertajuk Islamic Astronomy in China: Spread and Development menuturkan, astronomi Islam menyebar ke Cina pada era Dinasti Song (960-1127). Sayangnya, papar Isa, bukti resmi yang mencatat peristiwa penyebaran sains Islam di Cina pada zaman itu nyaris tak ada.


‘’Sejarah secara detail baru mencatat penyebaran astronomi Islam ke Cina pada era Dinasti Yuan,’‘ ungkap Isa. Penyebaran astronomi Islam di Tiongkok ternyata memang telah berlangsung pada era kekuasaan Dinasti Song. Fakta itu terkuak setelah seorang ilmuwan Taiwan bernama Pof Luo Xianglin pada 1968 menemukan sebuah buku berjudul The Huai Ning Ma Family Tree di Perpustakaan Studi Asia Timur, Columbia University, AS.

Prof Luo menemukan fakta bahwa astronomi Islam memang telah berkembang di Cina pada masa Dinasti Song. Penyebar astronomi Islam di Cina, menurut Prof Luo, adalah Ma Yize. Buku The Huai Ning Ma Famili Tree itu menjelaskan silsilah klan Ma Yize. Menurut buku itu, Ma Yize adalah astronom terkemuka di Cina. Ia terlahir di Rumi pada Rabiul Awal 308 H.


Ia datang ke Cina pada usia 40 tahun. Pada zaman itu, penguasa Dinasti Song sangat tertarik pada sains. Kaisar Taizu (berkuasa 950- 976) begitu mengagumi studi astronomi yang telah berkembang sangat pesat di dunia Islam. Sang Kaisar pun berupaya keras untuk mengembangkan ilmu yang menguak rahasia langit itu.

Pada 961 M, Kaisar Taizu kemudian menunjuk seorang ilmuwan bernama Ma Yize untuk mengembangkan astronomi di Cina. Ma Yize adalah astronom dan astrolog Muslim yang sangat termasyhur di zaman itu. Berdasarkan versi lain, Ma Yize merupakan ilmuwan berdarah Arab. Konon, nenek moyangnya berasal dari Semenajung Arab, yakni wilayah perbatasan antara Yaman dan Oman.

Karier pertamanya di bidang astronomi dimulai dengan membantu Wang Chuna mengumpulkan beberapa karya astrologi, termasuk Yingtianli—sebuah kalender. Ia mengembangkan astronomi dan mengamati alam semesta dengan metode Islam. Berbagai temuan Ma Yize dalam astronomi dan astrologi kemudian dikumpulkan Wang Chuna dalam Yingtianli.

Pembuatan karya besar yang dilakukan dua astronom kenamaan Dinasti Song itu tuntas pada 963 M. Pengaruh astronomi Islam begitu banyak diserap dalam Yingtianli. Penghitungan seminggu tujuh hari yang dipakai kalender Cina itu menggunakan sistem kalender Islam.

Kehebatan Ma Yize dalam bidang astronomi membuat Kaisar Taizu mendapuknya sebagai pejabat kepala observatorium astronomi Dinasti Song. Popularitas Ma Yize di masa kekuasaan Dinasti Song pun kian moncer. Tak ada astronom di Cina yang mampu menandingi ketenarannya saat itu. Berkat prestasinya yang gemilang dalam memimpin observatorium astronomi, Ma Yize pun kemudian dianugerahi gelar bangsawan.

Salah satu jasa Ma Yize bagi astronomi di negeri Tiongkok adalah memperkenalkan matematika astronomi Islam. Sang astronom Muslim pun menyebarkan pemikiran astronom Muslim dari peradaban Islam di Timur Tengah. Sederet kitab astronomi Islam diterjemahkannya ke dalam bahasa Cina. Kitab-kitab yang memengaruhi dunia astronomi Cina itu, antara lain Kitab al-Zij karya Abu Abdullah Al-Battani, Kitab al-Zij al-Sabi, Kitab Matali’ al-Buruj; serta Kitab Aqdar al- Ittisalat.

Kitab astronomi yang dialihbahasakan Ma Yize itu merupakan hasil karya astronom Muslim, seperti Muhammad Al-Fazari, Al-Battani, Al- Biruni, As-Shufi (Azhopi), Al- Khawarizmi, Al-Farghani, dan lain-lain. “Kemungkinan Ma telah dipengaruhi oleh Al-Battani dan Al-Hamdani,” kata Prof Fung Kam Wing, seorang guru besar pada University of Hong Kong. Faktanya, Ma Yize memang banyak menerjemahkan karya astronomi kedua ilmuwan Muslim tersebut.

Jasanya bagi pengembangan astronomi modern di Cina sungguh tak ternilai. Boleh dibilang, Ma Yize adalah salah seorang pelopor sekaligus peletak pondasi ilmu astronomi modern di Cina. Berkat kontribusinya yang tak ternilai dalam mengembangkan astronomi dan astrologi, para penguasa Cina pun menempatkan keturunan Ma Yize sebagai kaum bangsawan.

Setelah wafat pada 1005 M, jejak Ma Yize dalam mengembangkan astronomi di Cina dilanjutkan anak dan cucunya. Menurut catatan Huai Ning Ma Family Tree, Ma Yize memiliki tiga anak. Yang tertua bernama Ma Er atau Mail yang berasal dari singkatan Ismail. Setelah usia Ma Yize semakin sepuh, Ma Er kemudian menggantikan posisi ayahnya sebagai ketua pengelola observatorium.

Menurut Isa, putra keduanya bernama Ma Huai dan yang bungsu bernama Ma Yi. Mereka juga turut mengembangkan ilmu astronomi di Cina. Selain menjadi penguasa dan pejabat di observarotium, mereka juga diposisikan sebagai kaum bangsawan. Inilah salah satu bukti bahwa umat Islam telah turut berjasa besar dalam membangun peradaban Cina.
Di era kekuasaan Dinasti Song, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat. Para penguasa dinasti itu meniru para khalifah di dunia Islam yang mendukung berkembangnya pengetahuan dan teknologi. Selain memiliki astronom terkemuka Ma Yize, Dinasti Song pun punya seorang insinyur yang sangat kondang bernama Su Song.

Pada masa kekuasaan Dinasti Song, peradaban Cina telah mengembangkan senjata dan bubuk mesiu. Selain itu, di masa kejayaan Dinasti Song, peradaban Islam pun turun mengembangkan ilmu pengetahuan lainnya, seperti teknik sipil, nautika, dan metalurgi. Pengaruh peradaban Islam dalam sains di Cina lebih pesat berkembang pada era kekuasaan Dinasti Yuan.

Peran dan jasa Ma Yize bagi pengembangan astronomi di Cina memang kurang terdengar gaungnya. Meski begitu, peradaban Cina telah berutang pada Ma Yize atas perannya mengembangkan astronomi modern di negeri itu. desy susilawati/hri

Kontribusi Islam di Era Dinasti Song

Peradaban Islam di era Dinasti Song tak hanya berjasa mengembangkan ilmu pengetahuan, terutama astronomi. Pada zaman itu, umat Muslim di Cina juga telah menguasai bidang ekonomi dan perdagangan. Kehadiran Muslim di negeri Tiongkok pada abad ke-10 M telah memperkuat dan memberi pengaruh yang besar bagi perekonomian Dinasti Song.

Selama Dinasti Song berkuasa (960- 1279), Muslim di Cina mendominasi perdagangan luar negeri. Aktivitas impor dan ekspor ke Selatan dan Barat sepenuhnya dikuasai oleh para saudagar Muslim. Di zaman itu, pelabuhan dan pusat perdagangan tertua di Cina, Guangzhou, dikuasai para pebisnis Muslim. Fenomena itu, hingga abad ke 21 M, masih terjadi.

Dinasti Song pun mulai melakukan transfer pengetahuan dan teknologi dari dunia Islam. Di bidang kedokteran, peradaban Cina di era dinasti ini banyak mengambil ilmu-ilmu medis yang dikembangkan Ibnu Sina lewat kitabnya yang terkenal Canon of Medicine. Pemikiran dan temuan Ibnu Sina itu dituangkan dalam buku kedokteran resmi Dinasti Song.

Peradaban Islam dan Cina mulai terajut dengan mesra. Seorang pendongeng asal Arab pun menceritakan kisah fantastik tentang Cina, yang kemudian dijadikan satu kisah 1001 Malam. Jumlah umat Islam di Cina bertambah banyak setelah tahun 1070, Kaisar Dinasti Song, Shen-tsung (Shenzhong), mendatangkan 5.300 pria asal Bukhara untuk memperkuat pasukannya melawan Kaisar Liao.

Ribuan Muslim asal Bukhara itu lalu menetap di Yanjing—kini dikenal sebagai Beijing. Pada tahun 1080 M, sekitar 10 ribu laki-laki dan wanita Muslim berimigrasi ke Cina dengan menumpang kuda. Mereka lalu menetap di hampir semua provinsi yang ada di Tiongkok, mulai dari utara hingga timur laut.

Umat Muslim Bukhara makin mengua sai Cina di bawah kepemimpinan Pangeran Amir Sayyid atau “So-fei-er”. Tak heran, jika Amir Sayyid dianggap sebagai ayah dari komunitas Muslim di Cina. So Fei Er menamai Islam sebagai Huihui Jiao. Sebelumnya, penguasa Dinasti Tang dan Song menyebut Islam sebagai Dashi fa(aturan orang Arab).

Umat Islam sudah banyak berjasa mengembangkan peradaban Cina. Tak hanya dalam sains dan teknologi, juga dalam budaya dan olahraga. Sumbangan penting yang diberikan peradaban Islam sejak Dinasti Tang dan Song berkuasa membuktikan bahwa agama Allah SWT ini bisa diterima setiap etnis, budaya, ras, dan bangsa. Sayangnya, penguasa Cina saat ini kurang memerhatikan sumbangan Islam. Salah satu buktinya, otoritas Komunis Cina hingga kini terus menindas Muslim Uighur di Provinsi Xinjiang.

Sumber : ng.republika.co.id

Abu Zakaria Al-Razi : Dokter dan Ahli Kimia

ABU Zakaria Al-Razi, Dokter kimiawan yang mampu mengobati pasiennya dengan makanan, berarti ia telah sampai di tingkat kebahagiaan. Abu Reyhan Biruni menyebutkan bahwa Abu Zakaria Razi dilahirkan pada bulan Sya’ban tahun 251 hijriyah dan wafat pada bulan Sya’ban tahun 313 hijriyah. Saat menginjak usia sepuluh tahun ayahnya wafat. Setelah kematian ayahnya, ia mulai mempelajari matematika, filsafat, ilmu nujum, dan sastera di Rey, yang saat itu dikenal sebagai pusat aktivitas keilmuan dengan lembaga-lembaga pendidikannya yang meraih terutama di masjid-masjid dan sekolah-sekolah tradisional. Di samping itu, Al-Razi juga mempelajari ilmu kimia. Bagi Al-Razi, ilmuan yang paling banyak membantunya mempelajari kimia adalah Jabir bin Hayyan. Abu Zakaria Al-Razi banyak melakukan percobaan dan dengan formula kimia, berusaha keras untuk mengubah logam biasa menjadi emas.

Jerih payah itu dilakukannya hingga ia kehilangan penglihatan yang disebabkan oleh pengaruh bau dan zat-zat gas kimia yang tajam di laboratorium pribadinya. Ketekunan dan kecintaannya kepada ilmu tak mengecilkan minatnya untuk mulai belajar ilmu kedokteran meski saat itu ia telah menginjak usia 30 tahun. Pendahuluan ilmu kedokteran ia pelajari di negeri Rey.

Selanjutnya Al-Razi bertolak ke Baghdad untuk meneruskan studi. Kota Baghdad menjadi tujuannya karena di zaman itu Baghdad menjadi pusat bagi buku-buku terjemahan dari bahasa asing yang mengulas berbagai cabang ilmu termasuk kedokteran. Di kota itu pula, terdapat sejumlah rumah sakit yang besar dan lengkap dengan fasilitasnya.



Apalagi, khalifah Bani Abbasi yang menjadikan Baghdad sebagai pusat pemerintahan mengumpulkan para ilmuan dari seluruh negeri Islam ke kota tersebut. Kondisi itu sangat membantu untuk mempelajari ilmu kedokteran. Keberadaan sejumlah ilmuan termasuk Ya’qub bin Ishaq Al-Kindi dan Aulad Bakhtisyu’ yang mengajar ilmu kedokteran di rumah sakit Haruni, membuat kota Baghdad menjadi pusat ilmu ini. Pada pertengahan abad ketiga hijriyah, Abu Zakaria Al-Razi bertolak dari Rey menuju Baghdad untuk melanjutkan studinya di bidang kedokteran. Tidak ada catatan sejarah yang menyebutkan secara pasti berapa lama Al-Razi tinggal di ibu kota pemerintahan Bani Abbas itu. Al-Razi mempelajari ilmu kedokteran dengan terjun langsung menangani pasien.

Kerja keras dilakukannya dengan menghabiskan waktu yang tidak sedikit. Beliau tidak berguru secara langsung kepada para ilmuan kedokteran. Al-Razi lebih banyak membaca buku-buku kedokteran dan memanfaatkan hasil telaah langsung yang dilakukannya terhadap pasien. Kecerdasannya yang sangat tinggi membantu Al-Razi dalam mempelajari ilmu ini. Telaah dan penelitiannya yang tak mengenal putus asa dan kata menyerah menjadikannya sebagai dokter yang dipandang di Baghdad. Tak ada yang meragukan keahliannya dalam menyembuhkan penyakit dan mengobati pasien. Karenanya, namanya selalu menjadi buah bibir di Baghdad.

Namun hal itu membuat Al-Razi dimusuhi oleh para dokter Baghdad yang merasa iri terhadap keberhasilannya. Mereka pun dengan berbagai cara memaksa Abu Zakaria Al-Razi untuk meninggalkan Baghdad Tahun 290 hijriyah, Al-Razi kembali ke Rey dan membangun sebuah rumah sakit yang ia kelola sendiri. Rumah sakit Rey yang dibangunnya bukan hanya menjadi pusat pengobatan dan perawatan para pasien, tetapi juga menjadi pusat telaah dan perkumpulan para ilmuan, filosof dan dokter. Di rumah sakit itu pula, Abu Zakaria Al-Razi mengajar kedokteran yang dihadiri oleh banyak peminat ilmu ini. Di rumah sakit itu, Al-Razi memberikan kesempatan kepada murid-muridnya yang junior untuk melakukan diagnosa para pasien yang datang ke rumah sakit Rey.

Jika mereka tidak mampu mendiagnosa penyakit tersebut, tugas dialihkan kepada para muridnya yang lebih senior. Demikian seterusnya kepada yang lebih senior. Sampai kemudian Al-Razi sendiri yang menangani pasien dan menjelaskan kepada murid-murid hasil diagnosa yang ia lakukan. Dengan demikian, Al-Razi mengajarkan ‘Ilm Al-Amradl (ilmu tentang penyakit) dan ‘Alaimu Al-Amradl (tanda-tanda penyakit). Tidak semua orang bisa mempelajari ilmu kedokteran. Demikian keyakinan Abu Zakaria Al-Razi. Menurutnya, dokter hari memiliki sejumlah kriteria dan sifat khusus. Berbekal itu ditambah dengan kebersihan jiwa, seseorang layak mendapat sebutan dokter. Seorang yang bergelar dokter tidak akan menjadi ahli dan pakar kecuali setelah melalaui beberapa tahap sehingga ia layak menyandang sebutan dokter ahli. Pada zaman itu, seorang yang mempelajari ilmu kedokteran umumnya menguasai minimal sepuluh cabang ilmu, diantaranya dan yang paling utama adalah ilmu fiqh, hadits, dan ilmu akhlaq.

Untuk murid-muridnya, Abu Zakaria Al-Razi menulis beberapa buku seperti Sirr Al-Thibb, Mihnatu Al-Thabib, Khawashu Al-Talamidz dan semisalnya. Melalui buku-buku tersebut, Al-Razi menjelaskan kepada mereka akan rahasia kedokteran. Apa yang dilakukannya menunjukkan bahwa beliau menaruh perhatian yang besar pada masalah etika kedokteran. Al-Razi meyakini bahwa seorang dokter harus memiliki dan komitmen dengan etika kedokteran dan giat dalam melaksanakan tugasnya. Masalah itu ia bahas dalam buku Khawashu Al-Talamidz. Dengan menelaah tentang biografi Al-Razi, akan kita temukan bahwa ia lama mempelajari ilmu kedokteran. Waktu yang singkat dimanfaatkannya dengan benar untuk mempelajari ilmu kedokteran sehingga membuatnya dikenal sebagai dokter yang ahli dan tak tertandingi di zamannya.

Waktu singkat bagi Al-Razi dapat digunakan dengan maksimal untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan besar. Dan hasilnya, Al-Razi telah menyumbangkan karya-karya besarnya untuk dunia kedokteran. Abu Zakaria Al-Razi meyakini persenyawaan empat unsur yang dikenal pada zaman itu (unsur tanah, angin, air dan api) juga masalah unsur atau molekul setiap benda dan persenyawaannya. Al-Razi bahkan melengkapi teori dan pandangan itu dengan temuan-temuan yang ia dapatkan lewat studi dan risetnya. Al-Razi banyak menggunakan metode para ilmuan Yunani dalam mengungkap penyakit. Metode itu ia ikuti setelah mempelajari buku-buku karya ilmuan Yunani yang sudah diterjemahkan, bahkan ia menambahkan banyak hal pada metode-metode dan teori Yunani. Tidak sedikit penyakit yang saat itu tidak diketahui berhasil ia kenali, diantaranya adalah penyakit-penyakit akibat infeksi, cacar dan batuk darah. Pada zaman Al-Razi, belum pernah ada praktik kedokteran yang melakukan pembedahan dan mengungkap fungsi masing-masing anggota tubuh.

Meski demikian, karya-karya Al-Razi menunjukkan bahwa ia tidak buta tentang ilmu anotomi. Kemungkinan ia atau ilmuan seperti dia telah melakukan pembedahan tubuh kera untuk mengungkap anatomi tubuh dan fungsi masing-masing anggota badan. Sebab di zaman itu, kera adalah binatang yang biasa dijadikan kelinci percobaan untuk menguji kemujaraban obat. Abu Zakaria Al-Razi dalam kitab Mansuri menyebutkan semua anggota badan dan menjelaskan fungsi masing-masing. Untuk setiap anggoat badan, ia menulis penjelasan dengan rinci.

Dalam buku tersebut Al-Razi juga menerangkan tentang fisiologi anggota tubuh manusia. Semua ahli sejarah sepakat bahwa sampai abad ketujuh belas di Eropa, Abu Zakaria Al-Razi adalah mercu suar bagi kedokteran dalam dunia peradaban Islam dan Barat. Qadhi Shaed Andalusi, dalam kitabnya ‘Thabaqat Al-Ahamm’ menyebut Al-Razi sebagai bapak bagi kedokteran Arab, sementara para penulis lain menyebutnya dengan gelar Jalinus Kedokteran Arab. Al-Razi meninggalkan banyak karya penulisan dalam berbagai cabang ilmu di antaranya kedokteran, pengobatan, filsafat, fisika, kimia, astronomi, matematika, metafisika, dan berbagai cabang ilmu lainnya. Buku-buku karya Abu Zakaria Al-Razi berjumlah kurang lebih 273 karya yang sebagian besarnya adalah menyangkut ilmu kedokteran. Disadur dari buku Sejarah Kedokteran di Iran Pasca Masuknya Islam, tulisan Dr Mahmud Najm Abadi

Random Post

Web Counter
Twitter Khoiruddin_net Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More