Web Archive

Jangan yah...!!

Selasa, 09 November 2010

Pola Hidup Yang Islami

بسم الله الرحمن الرحيم الحمد لله رب العالمين اللهم صلّ على سيّدنا محمد و على آله و صحبه أجمعين أما بعد

Saat ini di era globalisasi, ukuran atau barometer sebuah Negara dan Bangsa dianggap maju dan modern apabila telah memiliki dan menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang canggih, dan Negara manapun juga saat ini sedang saling berpacu, berlomba dan berusaha mencapai ambisinya untuk memiliki perlengkapan teknologi canggih sehingga persaingannyapun kini bahkan telah menembus berbagai planet diluar angkasa.

Berbagai manfaat dan dampak positif sudah pasti ada dengan adanya teknologi sehingga berbagai persitiwa yang terjadi diseluruh penjuru dunia, dalam tempo detik telah dapat diketahui oleh Negara dan Bangsa yang telah memiliki teknologi canggih. Namun dampak yang ditimbulkan terhadap masyarakat luas terasa lebih banyak “(dominan”) sisi negatifnya. Tak dapat dipungkiri lagi bahwa, saat ini sudah terlalu banyak masyarakat kita yang terjerumus dan menjadi korban kemajuan teknologi. Dan masyarakat pedesaanpun yang dulunya mungkin hanyalah baru sebatas dapat memiliki radio, kinipun telah berlomba untuk memiliki peralatan teknologi canggih mulai dari jenis handphone sampai internet.

Masyarakat kita saat ini akan merasa puas, bangga dan cenderung merasa/mengklaim dirinya “modern”, karena telah memiliki berbagai perlengkapan teknologi cangggih, dan lebih cenderung merasa dirinya dan atau mengklaim orang lain “kuno” dikarenakan belum/tidak memiliki perlengkapan teknologi, sehingga masyarakatpun telah menjadi terbius untuk dapat memilikinya agar dinilai atau diklaim telah modern. Berbagai cara dan usahapun dilakukan untuk memilikinya, dan bahkan banyak masyarakat yang tidak lagi memperdulikan kaidah-kaidah hukum, adat istiadat, dan bahkan tidak lagi bersandar kepada kaidah-kaidah agama yang merupakan pedoman dan tuntunan hidup yang hakiki. Dan sudah tidak asing lagi bila saat ini banyak masyarakat kita yang notebene beragama Islam terpaksa masih bergelut dan bersaing (“bahkan baru memulai usahanya”) dalam mencukupi kebutuhan ekonominya disaat telah masuk waktu shalat, dan tidak sempat atau bahkan tidak mempunyai waktu lagi untuk melakukan ibadah sholat, padahal shalat adalah Tiang Agama, dan juga yang pertama kali diminta pertanggungjawabannya di alam kubur adalah shalat. Selain itu, saat ini sudah banyak masyarakat kita yang ”merasa beragama islam” pada bulan suci Ramadhan tidak berpuasa, tetapi sangat giat dalam mencukupi kebutuhan menghadapi hari raya lebaran.

Bertitik tolak dari sebagian kisah-kisah nyata yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari…. (“dan bahkan telah menjadi trend”)…pada masyarakat kita saat ini, “Al-Habih Muhammad bin Alwi Al-Haddad” berupaya menukil dari buku-buku karya ulama-ulama besar, yang bersumber dari ajaran-ajaran dan suri ketauladanan Rosululloh SAW, dengan harapan untuk dapat dipahami, dihayati dan dilaksanakan oleh seluruh lapisan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, sehingga masyarakat kita khususnya generasi muda islam sebagai penerus perjuangan Bangsa, Negara dan Agama, tidak terjerumus kedalam bujuk rayuan syetan Insya Allah, selamatlah kita semua dalam menjani kehidupan, baik didunia maupun diakherat kelak apabila benar-benar dapat menghayati, memahami dan melaksanakan apa maksud dan tujuan yang terkandung dalam tulisan ini, karena Allah SWT-pun telah menjanjikan pahala-pahala ibadah dari setiap gerak dan langkah kita, mulai dari bangun tidur sampai tidur kembali.

Source :http://www.darulasrar.com/?p=18

0 komentar:

Posting Komentar

Random Post

Web Counter
Twitter Khoiruddin_net Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More